BERANI MELAWAN KELALIMAN

Hidup ditengah-tengah dunia yang keras ini harus mempunyai prinsip hidup yang sesuai dengan Firman Tuhan, karena jika kita tidak bisa melawan arus dunia yang jahat ini,maka kita akan menjadi orang-orang yang terbawa didalamnya dan hidup kita tidak ada bedanya dengan mereka yang belum mengenal kebenaran Allah. Cara yang bisa kita lakukan untuk melawan kelaliman adalah :

  1. Mengatakan yang sebenarnya / Berkata jujur – Jika “ya” katakan “ya”, jika tidak katakan “tidak”. Kalimat ini hendak mengajarkan kepada kita bahwa harus mengatakan yang sebenarnya, tidak boleh ditambah dan juga tidak boleh dikurangi. Karena selebihnya berasal dari si jahat. Kalimat ini ada di Matius 5, di bagian yang sangat terkenal, yang disebut “Khotbah di Bukit”. Dalam Khotbah di Bukit ada beberapa topik berbeda; ada ucapan bahagia, hal mengenai berdoa, berpuasa, dsb. Masalah kejujuran ditaruh di antara pembahasan mengenai pembunuhan (masalah marah itu membunuh), perzinahan (masalah melihat dan mengingini itu sudah berzinah), perceraian, dan kekerasan (masalah pembalasan, mata ganti mata, gigi ganti gigi) karena Tuhan Yesus menganggap bahwa semua itu sama levelnya dengan “ya katakan ya dan tidak katakan tidak.” Kejujuran berkaitan erat dengan kemampuan untuk mengatakan sesuatu yang benar. Benar dalam arti apa yang diungkapkan sesuai dengan realitas atau apa yang ada dalam realitas itulah yang diungkapkan melalui pernyataan. Disebut tidak jujur karena apa yang dikatakannya tidak sesuai dengan apa yang dilakukannya.
  2. Berani mengambil resiko – Mengatakan yang jujur itu ada resikonya, baik resiko ringan sampai yang berat. Setiap orang yang berkata jujur harus berani menghadapi resiko karena semua itu menunjukkan akan kesungguhannya di dalam mengatakan kenyataan yang dialaminya. Kenyataan hari ini adalah ada banyak orang yang sudah biasa dengan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan perintah Tuhan. Salah satu contohnya adalah kejujuran. Ada banyak orang yang merasa tidak jujur atau berbohong itu adalah hal yang biasa. Ada orang melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang tetapi dianggap biasa. Bagi kita orang yang sudah diselamatkan oleh Kristus, harus mempunyai sikap yang berbeda dengan mereka yang belum mengenal kebenaran. Sikap ini adalah sikap yang berdasarkan Firman Tuhan. Kejujuran tak hanya menunjukkan ketulusan hati, tetapi juga sikap yang menghormati orang lain dan berani mengambil resiko. Ketika seseorang berdusta, ia sebenarnya sedang menghina Tuhan Yang Maha Tahu. Ketika diperhadapkan pada pilihan untuk jujur atau tidak, ingatlah bahwa kita tidak saja sedang berurusan dengan manusia, tetapi juga dengan Tuhan. Manusia memang tidak serba tahu, tetapi Tuhan tahu apakah kita sedang menghormati-Nya atau tidak. Berani jujur berarti berani berhadapan dengan resiko apapun. Apapun tantangannya kita harus berbuat jujur.

Diterbitkan oleh Gereja Kristen Abdiel Immanuel Lawang

GKA Immanuel Lawang adalah gereja yang bernaung di bawah Sinode Gereja Kristen Abdiel yang berpusat di Surabaya. Saat ini Gereja Kristen Abdiel Immanuel Lawang dipimpin oleh Pdt. Ernawati, M.Th.

Tinggalkan komentar